Sabtu, September 08, 2012

Konfigurasi NAT



 Konsep konfigurasi NAT




Cara Kerja NAT

Dalam salah satu referensi yang saya baca, ada kalanya NAT disebut dengan Masquerading. Dalam sistem Windows, NAT sering disebut dengan ICS atau Internet Connection Sharing. Tapi tetap saja, apapun namanya, minumnya…. ***** ;p. Pada prinsipnya masih tetap sama kawan, semuanya bekerja dengan memanfaatkan sebuah IP address public yang kemudian di-sharing untuk digunakan bersama.
Dalam dunia per-NAT-an, ada dua jenis yang bisa diterapkan dalam jaringan, diantaranya adalah:

A. Statis

NAT statis memetakan sebuah IP address private (lokal) sebuah IP address public (internet). IP address public dan private dipetakan satu lawan satu. Dan seringkali NAT statis ini digunakan untuk security dalam jaringan (firewalled).

B. Dinamis

NAT dinamis memetakan beberapa IP address private (lokal) ke beberapa IP address public (internet). Ada dua jenis pemetaan ip address private ini, jika beberapa IP address private dipetakan ke beberapa IP address public disebut sebagai NAT Pool. Jika beberapa IP address private dipetakan ke sebuah IP address public disebut sebagai NAT Overload atau PAT, Port Address Translation. Nah, umumnya NAT overload lebih banyak digunakan dalam penerapan jaringan karena dalam menghemat pemakaian IP address public yang lebih mamadai.

Konfigurasi NAT
Ada beberapa istilah spesifik dalam mengkonfigursi NAT, yaitu
A. Inside Local  – spesifik IP address yang ditugaskan sebagai inside host dibelakang NAT-enabled device (biasanya sebuah private address).
B. Inside Global  – address yang mengidenfikasikan sebuah inside-host ke outside-world (biasanya sebuah public address). Pada dasarnya ini adalah public address yang ditugaskna secara statis atau dinamis ke private host.
C. Outside Global  – address yang ditugaskan ke outside host (biasanya sebuah public address).
D. Outside Local  – address yang mengidentifikasikan outside host ke inside-network. Kadang kala sama halnya dengan Outside Global tadi, namun berfungsi untuk menerjemahkan outside ke inside address (dari public ke private).
Ok lets go, dari pada pusing mikirin terminologi NAT tadi, lebih baik kita learning by doing saja bro. Kita coba pahami konsep NAT melalui simulasi sederhana berikut ini.

Konfigurasi NAT Dinamis




Konfigurasi NAT Dinamis
Pada gambar diatas, adalah contoh skenario dalam penerapan NAT Dynamic pool. Perlu diketahui kawan, dalam NAT Dinamis, memungkinkan beberapa internal host mengakses internet dengan menggunakan setiap host IP address public dalam rentang waktu ketika sesi itu berlangsung. Atau dengan kata lain, ketika internal host berhenti mengirim dan menerima paket dari internet, Timeout NAT router tersebut kan menghapus NAT dinamis dari tabel NAT dan membuat IP addres public tersedia untuk internal host selanjutnya.
Dari gambar tersebut, misalkan saja dalam suatu perusahaan di berikan IP public kelas C subnet: 200.20.2.0/29 (255.255.255.248), yang akan ditranslasikan dalam IP address public (valid IP address public usable) 200.20.2.1-200.20.2.6. Maka konfigurasi yang perlu dilakukan di Router Lokal adalah:
//Konfigurasi interface fastethernet yang terhubung ke LAN lokal (Inside Local)
Router(config)#int f0/0
Router(config)#ip nat inside

//Konfigurasi interface serial yang terhubung ke IP publik (Inside Global)
Router(config)#int s0/0/0
Router(config)#ip nat outside

//Konfigurasi NAT pada router lokal agar terhubung ke IP publik
// Ingat konfigurasi NAT Dinamis adalah sebagai berikut
//ip nat inside [poolname] [first range IP add public] [last rang IP add public] netmask [subnetmask]
//ip nat inside source list [num access-list] pool [poolname]
Router(config)#ip nat pool Emulanetwork 200.20.2.1 200.20.2.6 netmask 255.255.255.248
Router(config)#ip nat inside source list 10 pool Emulanetwork
Router(config)#access-list 10 permit 192.168.1.0 0.0.0.255

//Konfigurasi route default ke Outside Global
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 200.20.2.1
Lakukan pengetesan konfigurasi dengan :
Router#show ip nat translation *
Router#show ip nat statistics

Konfigurasi NAT Overload





Konfigurasi NAT Overload (PAT)
NAT Overload juga dikenal dengan PAT (Port Address Translation). Port Address Translation (PAT) adalah suatu fitur dari jaringan perangkat yang menerjemahkan TCP atau UDP, komunikasi yang dilakukan antara host pada jaringan pribadi dan host pada jaringan. Hal ini memungkinkan satu publik alamat IP untuk digunakan oleh banyak host di jaringan lokal. Dalam PAT, baik pengirim pribadi IP dan nomor port diubah; perangkat PAT memilih nomor port yang akan dilihat oleh host pada jaringan publik. Dalam hal ini, PAT beroperasi pada layer 3 (jaringan) dan 4 (transportasi) dari model OSI , sedangkan NAT dasar hanya beroperasi pada layer 3.
Nah pada gambar diatas, kita bisa memanfaatkan satu IP address public untuk banyak ip private. Sehingga penggunaanya lebih dominan dibanding NAT yang lain, dimana IP public yang disewa adalah 100.10.1.2/30
//Konfigurasi interface fastethernet yang terhubung ke LAN lokal (Inside Local)
Router(config)#int f0/0
Router(config)#ip nat inside

//Konfigurasi interface serial yang terhubung ke IP publik (Inside Global)
Router(config)#int s0/0/0
Router(config)#ip nat outside

//Konfigurasi NAT pada router lokal agar terhubung ke IP publik
// Ingat konfigurasi NAT Overload adalah sebagai berikut
//ip nat inside source list [num access-list] interface [interface inside global] overload
Router(config)#ip nat inside source list 10 interface serial0/1/0 overload
Router(config)#access-list 10 permit any

//Konfigurasi route default ke Outside Global
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 100.10.1.1
Lakukan pengetesan konfigurasi dengan :
Router#show ip nat translation *
Router#show ip nat statistics

Kesimpulan
Nah, setelah memahami bagaimana NAT bekerja, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum NAT diterapkan, yaitu:
Keuntungan NAT
  • Menghemat pemakain IP address public dan menghindari  resiko duplikasi IP address
  • Dapat meningkatkan security karena jaringan luar (outside) tidak dapat menembus jaringan lokal (inside) secara langsung.
  • Memudahkan manajemen jaringan dari proses pengalamatan ulang ketika berganti ISP.
Kekurangan NAT
  • Ada aplikasi Internet yang tidak dapat berjalan menggunakan NAT
  • Proses translasi dapat menimbulkan delay switching
  • Menghilangkan kemampuan traceability end-to-end IP.
 Ok.saya hanya Sharing ilmu semoga bisa bermanfaat bagi mas bro yang membutuhkan informasi tentang  NAT.